Mikrotik kembali berinovasi dengan membuat package baru dengan nama "ROSE-STORAGE". Package rose-storage ini berfungsi untuk bisa menjalankan fitur RAID pada Router Mikrotik.
RAID atau Redundant Array of Independent Disk merupakan suatu solusi yang bisa kita gunakan untuk menambah kapasitas disk, melakukan mirroring disk atau kombinasi dari keduanya.
Dengan adanya penambahan kapasitas disk, atau mirroring disk maka kita bisa menjalankan fitur yang membutuhkan disk menjadi lebih fleksibel lagi. fitur-fitur yang membutuhkan disk tambahan seperti: SMB, Web Proxy, User Manager, The Dude, Container, dll.
Package rose-storage saat ini sudah tersedia di versi stable 7.9. Arsitektur yang didukung adalah arm, arm64, x86 dan tile. Raid yang disupport mulai dari RAID 0,1,4,5,6,linear dan nested RAID/RAID10.
Contoh kasus
Sebagai contoh kasus, kami memiliki perangkat RB1100Ahx4 - Dude Edition. Perangkat 1100 ini memiliki 2 port M.2 Sata dan 2 port sata. Kita akan coba buat dua port sata pada perangkat RB1100 ini untuk bisa menjalankan fitur RAID.
Kami menggunakan SSD Sata dengan kapasitas 240GB, dan akan kami buat menjadi RAID1/Mirroring. Dengan RAID1 ini maka ketika kita menggunakan 2 disk 240GB, maka total disk akan tetap 240GB. Disk akan dituliskan secara mirror sehingga ketika terdapat salah satu disk yang bermasalah maka penyimpanan akan tetap aman.
ketika SSD sudah terpasang, pastikan SSD sudah di kenali di system disk router. Anda bisa check pada menu System>>Disk.
Pertama, install package Rose-storage yang bisa di download pada website mikrotik.com. Anda bisa download extra package dan drag and drop package rose-storage ke dalam router mikrotik kemudian reboot.
Tips: Pastikan versi Router OS dan versi package yang didownload sama.
Setelah package berhasil di install, bisa di check pada menu system package.
Konfigurasi RAID:
Setelah package rose-storage sudah berhasil di install, dan disk tambahan juga sudah terbaca pada router, maka sekarang kita bisa melakukan konfigurasi RAID, pada kali ini kita akan melakukan konfigurasi RAID secara CLI pada new terminal router.
Maka hasil akhir dari RAID bisa di check dengan perintah berikut:
Supaya disk raid bisa digunakan untuk menyimpan data, maka lakukan format drive terlebih dahulu.
Dengan begitu, maka disk raid mirror sudah bisa digunakan. Selanjutnya kita akan mencoba mengisi file kedalam disk RAID1 tersebut. Bisa dengan drag and drop ke winbox, atau bisa juga dengan menggunakan FTP misal dengan aplikasi filezilla.
Pengujian
Ketika terdapat salah satu disk yang eror, maka kita bisa melihat log disk "Empty" atau "Raid Member Failed". Raid1 memiliki toleransi terhadap satu disk yang eror. Sehingga ketika menggunakan 2 disk dan salah satunya eror maka data akan tetap disimpan dengan baik pada Raid1/Mirror. Kemudian untuk melakukan recovery maka kita bisa ganti disk yang error tersebut menggunakan disk baru.
Ganti disk baru
Ketika diganti dengan disk baru, maka kita bisa check proses rebuild disk/recovery disk di CLI router dengan perintah: "disk print detail"
Bisa juga di check pada system disk untuk proses read write rebuild hardisk:
Jika raid recovery tidak bisa berjalan secara otomatis, maka Anda bisa lakukan konfigurasi berikut
disable disk raid, kemudian hapus raid master pada disk yang di kehendaki. Arahkan disk baru ke raid master, dan enable disk mirror.
Kesimpulan
Perangkat yang memiliki beberapa port sata selain RB1100AhX4 adalah Mikrobits Etna. Tentunya fitur RAID Router OS ini juga akan berjalan baik pada Mikrobits Etna tersebut.
Apalagi jika Raid Router OS ini di kombinasikan dengan raid hardware yang terdapat pada Mikrobits ETNA. System router OS di mirror menggunakan raid hardware sedangkan untuk datanya di mirror raid dengan package rose-storage. Bagaimana menarik bukan?
Kembali ke :
Halaman Artikel | Kategori MikroBits Router & Server