Setiap perangkat elektronik pasti membutuhkan sumber daya listrik untuk bisa beroperasi. Salah satunya adalah perangkat jaringan seperti router, switch, wireless indoor ataupun outdoor dll. Perangkat elektronik di jaringan ini memiliki beberapa sumber power yang berbeda. Termasuk mikrotik, beberapa perangkatnya menggunakan beberapa pilihan sumber power yang berbeda.
Pada routerboard mikrotik, terdapat perangkat yang menggunakan adaptor DC, ada juga yang menggunakan arus listrik AC karena sudah terdapat Power Supply di dalam perangkat.
Kali ini, kami akan membahas secara detail mengenai power source yang bisa disupport oleh perangkat mikrotik. Berikut list power supply yang di support oleh perangkat routerboard mikrotik :
1. DC Adaptor (micro USB)
Adaptor ini bentuknya lebih kecil dan menggunakan konektor micro USB. Terdapat beberapa perangkat yang menggunakan type adaptor ini. Adaptor dengan type micro USB memiliki voltase sekitar 5 Volt. Karena perangkat yang disupport hanya perangkat kecil yang membutuhkan power yang kecil. Salah satu contoh perangkatnya adalah hAP Mini, hAP Lite, dll.
Karena kebutuhan yang kecil, maka untuk menghidupkan perangkat diatas akan lebih praktis dan mudah, dan bisa digunakan untuk berbagai macam kondisi. Adaptor bisa digantikan dengan adaptor lain misal diganti dengan charger HP (micro USB) ataupun dikoneksikan dengan powerbank.
2. DC Adaptor
DC Adaptor pada perangkat mikrotik memiliki beberapa pilihan voltase yang berbeda sesuai kebutuhan perangkat. Terdapat beberapa pilihan seperti DC Adaptor dengan output 12 Volt, 24 Volt, atau 48 Volt.
Dengan catatan, adaptor yang digunakan harus harus sesuai dengan detail spesifikasi perangkat. Biasanya terdapat informasi voltase yang disupport oleh perangkat tertentu, terutama pada input voltage dari range berapa sampai berapa.
Hal ini harus diperhatikan lebih teliti agar tidak salah saat menggunakan adaptor. Jika terjadi kesalahan, bisa menyebabkan kerusakan perangkat. Termasuk saat menggunakan POE input pada perangkat, adaptor yang digunakan harus sesuai voltase yang disupport.
Berikut tampilan DC Adaptor beserta port nya.
Selain itu, terdapat DC input yang jarang terlihat diperangkat mikrotik yaitu DC input 12V. Type ini hanya muncul dibeberapa perangkat seperti RB1100AHx4. Berikut type portnya
Port ini bisa langsung dikoneksikan dengan baterai 12V seperti AGM, Gel, Lead Acid, baterai mobil, dsb.
3. PSU (Power Supply)
Tipe ini biasanya digunakan pada perangkat type rackmount yang membutuhkan power yang besar. Anda tidak perlu menggunakan adaptor lagi, dan perangkat bisa langsung dihubungkan ke tegangan AC.
Alasannya, karena didalam perangkat sudah terdapat power supply atau biasa disebut PSU. Yang fungsinya untuk merubah tegangan AC menjadi DC.
Ada beberapa type perangkat yang menggunakan tipe ini seperti RB1100 Series, CCR Series, dll.
Redundansi Power
Ada fitur menarik pada powering perangkat mikrotik, yaitu redudansi power. Beberapa varian produk Mikrotik yang memiliki input power lebih dari satu, maka sudah mendukung fitur redundansi power ini. Fitur ini berfungsi sebagai backup power ketika salah satu sumber daya terputus. Ketika sumber daya utama terputus maka sumber daya cadangannya akan secara otomatis menggantikan sumber daya utama.
Sebagai contoh, perangkat yang memiliki input power lebih dari satu adalah CCR1009-7G-1C-PC. Perangkat ini memiliki beberapa input power yaitu DC Input dan PoE Input yang bisa digunakan untuk Redundant Power.
Untuk membuktikan bahwa redudant ini sudah berjalan pada perangkat ini, kami melakukan percobaan dengan bahan sebagai berikut :
- Perangkat Router CCR1009-7G-1C-PC
- PSU Internal CCR 24V
- POE Input 48 Volt
Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa router tidak akan terjadi down pada saat salah satu power terputus. Kita juga akan mencari tahu, power mana yang akan digunakan router sebagai backup dan main. Alasan kenapa menggunakan 24V dan 48V karena jika dilihat dari spesifikasi voltase input perangkat, CCR ini support dari 15-57 Volt.
Skema pengujian yang dilakukan adalah seperti berikut:
1. Pasangkan power menggunakan PoE In 24V sebagai power utama.
Lalu cek pada System Health (CCR Support dengan voltage monitor), dan akan terdeteksi bahwa perangkat akan menggunakan power 24V sebagai main.
2. Setelah perangkat sudah menyala, maka pasangkan power kedua yaitu Adaptor 48V.
Lalu Check ulang system health mikrotik, untuk melihat power input yang digunakan.
Terlihat dalam kondisi kedua power digunakan, router akan menggunakan 48V sebagai main.
4. Cabut main power DC24V, dan amati apakah router mengalami proses reboot atau tidak, biasanya ketika mengalami proses reboot maka lampu led akan berkedip, dan beeper akan berbunyi.
5. Check kembali pada system health Mikrotik, untuk melihat input power yang digunakan.
Kesimpulan
Ketika memiliki source power yang bervariasi dan tegangan berbeda, semisal pada perangkat CCR1009-7G-1C-1S+ dimana power yang digunakan adalah Adaptor 48V dan 1 port PoE In (24V). Maka power yang digunakan sebagai main adalah power yang tertinggi, yaitu Adaptor 48V. Sedangkan sumber yang lain akan menjadi backup power, ketika sumber 48V mati atau bermasalah otomatis router akan menggunakan backup power yang lain.
Bahkan jika dibalik, misal adaptor 48V dan PoE In 24V maka hasilnya router tetap menggunakan voltase tertinggi yaitu 48 Volt.
Pada kasus lain, redundant power bisa digunakan jika memiliki 2 input power yang berbeda pada perangkat yang memiliki 2 PSU. Seperti perangkat CCR1036, yang bisa digunakan untuk menanggulangi jika sumber power mati atau PSU rusak.
Artikel ini dibuat pada 19 November 2021
Kembali ke :
Halaman Artikel | Kategori Fitur & Penggunaan