Saat menggunakan load balance, ada banyak opsi yang bisa digunakan. Dan tentunya, load balance bisa dikombinasikan dengan fitur lain seperti failover, queue, bahkan hotspot. Load balance yang paling stabil dan sering digunakan adalah load balance PCC atau per-connection classifier. Penggunaan load balance PCC lebih detail karena menggunakan firewall mangle. Yang pastinya lebih akurat dan kompleks dibandingkan dengan load balance ECMP.
Pada artikel kali ini, kami akan membahas mengenai Policy Based Route pada Load Balance PCC. Standarnya, saat menggunakan load balance PCC maka semua client akan menggunakan link yang tersedia. Lalu apa yang harus dilakukan jika kita ingin client tertentu tidak masuk dalam Load Balance PCC?
Sebagai contoh kasus terdapat satu server yang hanya ingin melewati 1 link ISP saja. Hal ini untuk menghindari server tersebut berpindah-pindah jalur. Sedangkan client lain akan tetap menggunakan load balance dan akan sering berpindah link karena menerapkan load balance PCC.
Detail topologinya adalah sebagai berikut :
Target utama dari lab ini adalah agar server hanya melewati satu isp tertentu. Dan client lain tetap menggunakan load balance pcc. Langkah awal, kita bisa menambahkan rule accept untuk menerima traffik dari lokal. Pembuatan rule accept ini dibagi menjadi 3 bagian. Dengan tujuan ke jaringan ISP1, ke jaringan ISP 2 dan ke router mikrotik itu sendiri.
Lalu tambahkan mark-connection untuk traffik yang menuju ke ISP 1. Kita akan marking dengan nama “wan1-conn”.
Tambahkan juga untuk ISP 2, dan kita akan mark-connection dengan nama "wan2-conn"
Lalu tambahkan beberapa konfigurasi mark-routing seperti konfigurasi load balance pada umumnya. Jika anda belum familiar dengan konfigurasi Load Balance PCC, anda bisa mempelajarinya pada artikel berikut ini https://www.mikrotik.co.id/artikel/34/. Hasilnya, konfigurasi load balance PCC standar akan seperti ini :
Selanjutnya, agar server atau client hanya melewati 1 ISP saja, maka kita harus membuat mark-connection baru untuk client spesifik tersebut. Penggunaan client spesifik ini bisa menggunakan single IP atau address list sesuai dengan kebutuhan. Client tersebut akan kita arahkan ke satu ISP saja, sebagai contoh kita arahkan ke ISP2. Buat mark-connection dengan nama yang berbeda, khusus untuk client tersebut.
Berdasarkan mark-connection client khusus tadi, anda bisa arahkan mark routing menuju ke ISP2.
Dan pastikan, posisi rule client khusus tersebut berada diatas rule Load Balance PCC yang sudah dibuat sebelumnya.
Dari mangle yang dibuat, kita bisa gunakan untuk menambahkan default gateway pada tabel routing. Tambahkan juga backup link (failover) untuk mengantisipasi putusnya koneksi dari salah satu ISP. Atau bisa menerapkan Loadbalance ECMP yang sekaligus bekerja sebagai failover.
Perlu diketahui pembuatan Load Balance ECMP pada versi 7 sedikit berbeda, karena harus menambahkan beberapa rule default gateway. Hal ini untuk memudahkan kita untuk membuat beberapa optional gateway menuju ke internet.
Artikel ini di buat pada 24 Juni 2022 menggunakan RouterOS versi 7
Kembali ke :
Halaman Artikel | Kategori Routing