Saat ini tentunya kebutuhan internet sudah melaju sangat pesat, banyaknya perangkat-perangkat
yang membutuhkan internet yang selalu uptime sehingga memungkinkan kita berlangganan
lebih dari jalur internet. Dengan jalur internet lebih dari satu, maka koneksi
akan stabil dan tidak terjadi down.
Pada mikrotik, terdapat banyak metode yang bisa digunakan jika anda memiliki lebih dari 2 jalur internet seperti BGP, Failover, Load Balance, dll.
Pada artikel kali ini, kami akan membahas suatu kasus atau kondisi di mana kita
berlangganan internet lebih dari satu jalur, tetapi kedua ISP tersebut menggunakan
IP gateway yang sama. Metode yang akan digunakan adalah Load Balance / Fail Over.
Berikut contoh
topologinya :
Perlu diketahui, secara konsep dalam mikrotik tidak boleh terdapat 2 segment
network yang sama pada interface yang berbeda. Karena akan membuat tabel routing
menjadi kacau dan router tidak bisa memutuskan kemana packet tersebut akan dikirim.
Dengan kasus diatas, terdapat 2 solusi yang bisa dilakukan saat ingin menerapkan
load balance atau failover. Yaitu :
Berikut tips menggunakan tanda (%) pada beberapa metode agar Load Balance tetap
bisa berjalan walaupun IP Gateway yang digunakan sama :
ECMP (Equal-Cost Multiple Path)
ECMP merupakan salah satu metode Load Balance yang banyak sekali digunakan karena
konfigurasinya yang cukup mudah sehingga orang awam-pun bisa mengkonfigurasi Load
Balance. Konfigurasi Load Balance ECMP bisa Anda lihat pada artikel berikut: Load Balance Metode ECMP.
Tentunya ketika memiliki lebih dari satu ISP dan menggunakan IP yang satu network
maka Load Balance ECMP ini tidak bisa berjalan secara optimal. Sebagai solusinya
maka bisa menambahkan (%) pada gateway default route. Detail konfigurasinya seperti
berikut:
PCC (Per-Connection Classifier)
PCC merupakan metode yang menspesifikasikan suatu paket menuju gateway koneksi
tertentu. PCC mengelompokkan trafik koneksi yang akan melalui atau keluar masuk
router menjadi beberapa kelompok. Mikrotik akan mengingat-ingat gateway yang telah
dilewati di awal trafik koneksi, sehingga pada paket-paket data selanjutnya yang
masih berkaitan dengan paket data sebelumnya akan dilewatkan pada jalur gateway
yang sama.
Secara konfigurasi, penambahan mangle hampir sama seperti PCC pada umumnya. Karena
parameter yang digunakan berdasarkan interface. Penjelasan detail mengenai Load
Balance PCC terdapat pada artikel berikut ini: Load Balance dengan Menggunakan Metode PCC (Simple).
Setelah marking koneksi dan pembuatan mangle PCC selesai, maka kita bisa tambahkan
mark routing
ke dalam tabel routing. Dikarenakan IP Gateway yang digunakan ISP sama maka PCC
tidak bisa berjalan
secara normal, untuk solusinya tambahkan juga (%) pada gateway default route.
PBR (Policy Based Route)
PBR adalah suatu fitur dimana kita bisa memetakan jaringan LAN tertentu untuk
menggunakan suatu ISP tertentu. Sebagai contoh dengan 2 jalur ISP, maka kita akan
buat misal 'ISP A' hanya khusus untuk jalur internet 'Network A' sedangkan 'ISP
B' khusus untuk jalur internet 'Network B'. Tutorial konfigurasi PBR bisa Anda
lihat pada artikel: [Policy Based Route 1] Memetakan Jalur dengan Route Rules.
Ketika berlangganan lebih dari satu ISP, dan menggunakan ISP yang sama maka biasanya
akan mendapatkan IP WAN yang satu segmen. Maka untuk solusinya Anda bisa tambahkan
(%) pada default route WAN.
Fail Over
Failover adalah suatu metode pada jaringan yang digunakan untuk menghindari down
time koneksi. Failover sering digunakan jika memiliki lebih dari 1 sumber internet.
Cara kerja dari failover, akan terdapat minimal 2 link atau jalur menuju ke internet.
Jalur 1 akan berfungsi sebagai main link atau jalur utama. Dan jalur yang lain
akan berfungsi sebagai jalur backup.
Jika jalur utama mati atau putus, maka router secara otomatis akan menggunakan jalur kedua atau backup. Penjelasan detail mengenai failover terdapat pada artikel berikut: Failover Mikrotik
Kembali ke :
Halaman Artikel | Kategori Fitur & Penggunaan