Dengan banyaknyak metode load balance, kadang kita bingung ingin menggunakan
metode yang mana.
Terlebih lagi banyak metode yang hanya dengan melihat konfigurasinya saja, kita
dibuat pusing.
Kali ini kita akan coba tips load balance yang cukup mudah dalam hal konfigurasi
dan sangat menarik untuk dicoba. Load balance dengan metode ECMP, yang merupakan
improvisasi dari metode round
robin load balance.
Load balance sendiri merupakan teknik untuk menggabungkan koneksi internet lebih
dari satu, contoh topologi :
Kita coba bahas load balance dengan 2 koneksi internet. Setting awal sama seperti kita setting router agar router dan client dibawah router bisa terkoneksi ke internet. Karena ada dua koneksi internet, maka akan ada 2 rule NAT masquerade.
Setelah konfigurasi standart koneksi ke internet selesai, selanjutnya kita bisa mulai setting Load balance ECMP. Caranya cukup mudah, tinggal tambahkan rule default gateway dengan dst-address = 0.0.0.0 dan gateway=ISP-A,ISPB
ECMP merupakan "persistent per-connection load balancing" atau "per-src-dst-address
combination load balancing".
Begitu salah satu gateway unreachable atau terputus, check-gateway akan menonaktifkan
gateway tersebut dan menggunakan gateway yang masih aktif, sehingga kita bisa
mendapatkan effect failover.
Jika kita memiliki line/koneksi internet yang berbeda kecepatan bandwidth, kita bisa membuat perbandingan untuk membagi beban. Misalkan kita punya bandiwdth 2 MBps dan 8 Mbps. Jika kita buat perbandingan, akan menjadi 1:4.
/ip firewall mangle add chain=input in-interface=ether1-ISP-A action=mark-connection new-connection-mark=ISP-A_conn add chain=input in-interface=ether2-ISP-B action=mark-connection new-connection-mark=ISP-B_conn add chain=output connection-mark=ISP-A_conn action=mark-routing new-routing-mark=ke_ISP-A add chain=output connection-mark=ISP-B_conn action=mark-routing new-routing-mark=ke_ISP-B /ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.0.0.1 routing-mark=ke_ISP-A add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.0.1 routing-mark=ke_ISP-B
Permasalahan yang serng timbul adalah ketika kita melakukan setting dengan DNS salah satu ISP, maka ketika ISP tersebut down, koneksi DNS ke ISP kedua tidak berjalan. Untuk mengatasi hal tersebut, kita bisa gunakan open DNS, misal DNS Google 8.8.8.8.
Kembali ke :
Halaman Artikel | Kategori Tips & Trik